Field Report Creative Charity

Malem ini, sebelum gue mudik ke tempat eyang, tepatnya di Sragen.. Sebelum gue jadi fakir sinyal internet, gue lemburin ngedit video dan tulisan ini dengan harapan gue bisa nge-upload video dan bisa bikin postingan baru dengan bekal koneksi internet yang masih cukup mumpuni di Jogja.


Gue mau menuhin janji gue, tentang laporan pertanggungjawaban atas kegiatan amal yang gue bikin kemarin, Creative Charity. Apa itu Creative Charity? Silakan klik dan baca POSTINGAN INI. Dengan adanya postingan ini, gue pengin menghindarkan su'udzon dan fitnah, serta mencoba untuk amanah. Alhamdulillah berkat support temen-temen, acara ini berlangsung cukup lancar, sesuai jadwal yang udah ditentukan. Tujuh kota (Jogja, Semarang, Jember, Surabaya, Malang, Klaten, Solo) udah gue lalui untuk berbagi ilmu tentang dunia kepenulisan. Tujuh kota juga udah gue ajakin nyumbangin rezeki mereka atas nama kemanusiaan.

Sebenernya ada aja cobaan dalam ngejalanin Creative Charity. Tapi tanpa cobaan, mungkin kegiatan ini bakal sedikit membosankan. Yang paling sering jadi kendala adalah mobil gue. Mobil tua taun 90an dengan kondisi mesin yang sering gue perkosa, sering mengalami masalah di perjalanan membelah pulau Jawa. Mogok, mogok dan mogok, mobil gue masuk bengkel di hampir tiap kota yang gue samperin. Tapi itu semua bener-bener tertebus oleh rasa bahagia pas gue bisa nyampein sumbangan kalian ke panti asuhan, dan ngeliat senyum bahagia adek-adek kita di sana.


Creative Charity sendiri udah banyak banget ngajarin hal baru ke gue. Beberapa di antaranya adalah:

- Bersyukur
Di saat gue depresi karena mobil gue rewel di kota orang, gue tetep dituntut untuk bersyukur bahwa di luar sana masih banyak orang yang mau bepergian aja kudu jalan kaki berkilo-kilo jauhnya. Di saat gue sering ngerasa kesepian karena nggak punya pacar, di luar sana masih banyak juga orang-orang yang kesepian karena nggak punya keluarga. Di saat gue keluar banyak duit buat dipake benerin mobil mulu sepanjang trip ini, di luar sana masih banyak juga orang-orang yang bersyukur karena hari ini masih bisa makan.

- Bersabar
Bersabar adalah hal yang cukup susah untuk dipelihara. Tapi di Creative Charity, gue diajarin untuk bener-bener bersabar dan selalu menahan emosi setiap kali ada masalah dalam perjalanan. Kenapa? Karena emosi hanya akan menggiring kita untuk mengambil keputusan dangkal yang mungkin bakal membawa kita kepada masalah yang lebih besar. Contoh simpelnya, kemarin waktu mobil gue mogok, gue gak sabar buat ngecek. Gue asal buka aja tutup radiatornya, endingnya gue mandi air mendidih yang nyemprot dari radiatornya. Itu karena gue nggak sabar.

- Tawakal
Selalu khusnudzon (berprasangka baik) terhadap segala kejadian, benar-benar membuat hati gue tenang. Ya, mungkin buat orang lain, saat dia dapet musibah, dia bakal stress. Itu memang manusiawi. Tapi di Creative Charity, gue belajar bahwa kalo gue dikasih cobaan sama Tuhan, cobaan itu adalah semacam penghalang bagi gue buat dapet musibah yang lebih besar. Maksudnya gini. Saat mobil gue kemarin mogok-mogok mulu, gue mencoba untuk berprasangka baik. Gue berfikir, kalo aja mobil gue nggak rusak, dan langsung ngelanjutin perjalanan, mungkin gue bakal ngalamin hal yang lebih buruk dari itu. Nah, mobil mogok ini adalah salah satu hal yang dipake Tuhan buat ngelindungin gue. And it's true.. Gue masih hidup sampe sekarang, nggak mengalami kecelakaan berarti selama perjalanan Jogja-Jateng-Jatim kemarin.

- Ikhlas
Ikhlas adalah pembunuh rasa dendam dan emosi. Ikhlas adalah kunci untuk berdamai dengan diri sendiri. Banyak hal (secara materi) yang berkurang dari diri gue, tapi ternyata lebih banyak lagi (secara moral) hal yang bertambah di diri gue. Dan kalian pasti tau, pencapaian moral itu nggak bisa dibeli. Cuma bisa diperjuangkan dan dijalani.

- Masih banyak orang baik di bumi
Kegiatan Creative Charity di tujuh kota yang gue lalui kemarin nggak bakal bisa berjalan tanpa bantuan para pemuda luar biasa di masing-masing kota yang udah mau meluangkan waktu, tenaga dan juga biaya demi mengurus acara di kota mereka. Mereka siap bekerja tanpa dibayar dengan alasan ingin membantu sesama manusia. Ya, fakta itu meyakinkan gue bahwa masih banyak orang baik di bumi ini. Masih banyak juga kesempatan untuk memperbaiki keadaan bangsa ini.


Untuk urusan total duit yang terkumpul, dari Creative Charity ada Rp. 7, 500, 000 (digenepin sama Hamba Allah). Ada juga sumbangan berupa alat-alat sekolah sebanyak 5 kardus mie instant. Itu adalah duit dan barang-barang yang gue dapet dari 6 kota. Khusus untuk Jember, hasil sumbangannya langsung gue kasih ke Tanoker, karena gue berfikir, adek-adek yang tinggal di sana layak untuk mendapatkan bantuan tersebut. Terus, dana itu ditambahin sama duit dari temen-temen nongkrong gue, hingga total duit yang terkumpul ada duit 11 juta, ditambah sumbangan dalam bentuk barang. Duit itu sebagian dibelanjain sembako, sebagian lagi diamplopin buat langsung dikasih ke adik-adik panti asuhan @Rp 100.000 untuk 48 anak. Sisanya, dikasih langsung ke pengurus. Maaf kalo laporannya nggak mendetail, soalnya perbendaharaan uang bukan gue yang megang. Tapi demi Allah, gue bersumpah, kita nggak ngambil keuntungan sedikitpun. Semua sumbangan kalian kita salurkan ke panti Asuhan dan Duafa. (Cek video untuk melihat proses penyaluran sumbangan)

Oke.. Untuk laporan yang lebih lengkap lagi mengenai kegiatan Creative Charity (mulai dari proses pengumpulan dana hingga penyaluran bantuan ke Duafa dan Panti Asuhan), mending kalian cek langsung video yang udah gue buat ini. Maaf banget kalo video ini cuma alakadarnya, soalnya gue nggak bawa kru dokumentasi dalam perjalanan ini. Video ini cuma gue bikin dengan iMovie dan kamera handphone. Tapi gue yakin, masih layak buat ditonton. Cekidot!



Oiyah.. Mungkin ada yang penasaran kenapa gue milih Panti Asuhan itu?
Kalo kalian perhatiin di video di atas, panti asuhan ini masih sangat jauh dari kata standar. Mereka masih belum punya gedung sendiri. Mereka masih menumpang di rumah warga yang keadaannya setengah jadi. Di sana cuma ada 2 kamar untuk 48 anak-anak. Selain itu, karena akses jalan yang sangat jauh dari kota, masih sedikit orang yang tau tentang panti asuhan ini. Itulah kenapa, mungkin masih sedikit juga orang yang membantu panti asuhan ini.

Yap.. This is the end of this post. Gue berharap dengan melihat video di atas, kalian bakal terinspirasi untuk berbuat hal yang positif kepada sesama. Gue bener-bener nggak ada niat buat Riya'. Apa yang gue lakuin ini semata-mata cuma demi mengajak temen-temen menjadi generasi muda yang siap membangun masa depan bangsa dengan kualitas moral yang baik, tentunya. Kalo kalian masih ragu buat berbuat baik, coba bayangin lagi ekspresi-ekspresi bahagia orang-orang yang udah kita tolong. Itu adalah ekspresi yang mampu menjadi penyejuk rohani. 



Duh.. Efek flash kamera bikin adek-adek ini jadi kayak Zombie. -____-"

Special thanks to:
@CatatansiDoy
@WindyAriestanti
@Widya_oktavia
@bukune
Buat semua panitia Creative Charity di masing-masing kota untuk waktu, tenaga, dan usaha kalian.
Buat temen-teman yang ngasih tumpangan buat nginep: @Terselubung, @misteeerius, @indrawidjaya
Stand Up Comedy Community: Semarang, UNY, Malang, Jember.
Buat yang udah ngasih tempat dan fasilitas gratis: Amarelo Hotel Solo, Lincak Cafe Klaten, Rodo Cafe Surabaya, UNMER Malang, IKIP PGRI Semarang, UNY, Tanoker.

Dan terima kasih buanyak buat semua temen-temen yang udah ngedukung kegiatan ini secara langsung maupun lewat doa. Maaf kalo nggak bisa gue sebutin satu-satu, biar Tuhan aja yang ngebales kebaikan kalian satu-satu. Sekali lagi maaf. Udah dulu ya nulisnya.. Sumpah gue capek banget.. Kudu tidur cepet sebelum mudik besok.. Wassalam!

Berbagi, tak pernah rugi!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Field Report Creative Charity"

Post a Comment